Senin, 31 Januari 2011

Jendral Soedirman


Jenderal Besar TNI Anumerta Soedirman (Ejaan Soewandi: Sudirman) (lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916 – meninggal di Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berjuang pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia dicatat sebagai Panglima dan Jenderal RI yang pertama dan termuda. Saat usia Soedirman 31 tahun ia telah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit tuberkulosis paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya dalam perang pembelaan kemerdekaan RI. Pada tahun 1950 ia wafat karena penyakit tuberkulosis tersebut dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta.

Soedirman dibesarkan dalam lingkungan keluarga sederhana. Ayahnya, Karsid Kartowirodji, adalah seorang pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas, dan ibunya, Siyem, adalan keturunan Wedana Rembang. Soedirman sejak umur 8 bulan diangkat sebagai anak oleh R. Tjokrosoenaryo, seorang asisten Wedana Rembang yang masih merupakan saudara dari Siyem.

Soedirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Surakarta tapi tidak sampai tamat. Soedirman saat itu juga giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Setelah itu ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap.

Ketika jaman pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor di bawah pelatihan tentara Jepang.[1] Setelah menyelesaikan pendidikan di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Kemudian ia menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TKR).

Soedirman dikenal oleh orang-orang di sekitarnya dengan pribadinya yang teguh pada prinsip dan keyakinan, dimana ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri. Pribadinya tersebut ditulis dalam sebuah buku oleh Tjokropranolo, pengawal pribadinya semasa gerilya, sebagai seorang yang selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. [2]

Pada masa pendudukan Jepang ini, Soedirman pernah menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Karesidenan Banyumas. Dalam saat ini ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan.

Sumber Data : http://id.wikipedia.org/wiki/Soedirman

Jumat, 21 Januari 2011

Prediksi Soal UASBN SD 2011


UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) ialah ujian nasional di tingkat SD yang diadakan setelah ujian SMA dan SMP. Soal UASBN dibuat oleh Dinas Pendidikan provinsi(75%) dan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan)(25%). UASBN pertama kali diadakan 12 Mei 2008. Mata pelajaran yang diujikan hanya ada tiga, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA.UASBN dibagi 2 tahap tahap pertama ialah utama dan yang kedua ialah susulan bagi yang tidak ikut UASBN utama dapat ikut UASBN susulan. Peserta yang belum lulus UASBN dapat mengikutinya tahun depan.

Berikut ini Prediksi Soal UASBN SD Tahun 2011 :

Download Link :

Bahasa Indonesia

Matematika

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Semoga Bermanfaat...

Kamis, 20 Januari 2011

BSE ( Buku Sekolah Elektronik )


Buku merupakan salah satu sarana penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu permasalahan perbukuan dalam era otonomi daerah dewasa ini adalah ketersediaan buku yang memenuhi standar nasional pendidikan dengan harga murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Untuk mengatasi hal tersebut, Departemen Pendidikan Nasional telah membeli hak cipta buku teks pelajaran dari penulis/penerbit. Selanjutnya buku-buku tersebut disajikan dalam bentuk buku elektronik(ebook) dengan nama Buku Sekolah Elektronik (BSE).
Pada praktiknya, penyediaan buku ini mengalami banyak kendala di lapangan. Seperti belum adanya koneksi Internet, komputer, listrik, dst. Namun langkah yang dilakukan oleh Depdiknas ini bisa dikatakan sebagai terobosan.
BSE, baik dalam bentuk buku maupun rekaman cakram (CD/DVD) dapat digandakan dan diperdagangkan dengan ketentuan tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional dan memenuhi syarat serta ketentuan yang berlaku.

Berikut ini adalah daftar mata pelajaran dalam Buku Sekolah Elektronik :

SD
  • Bahasa Indonesia
  • Ilmu Pengetahuan Alam
  • Ilmu Pengetahuan Sosial
  • Matematika
  • PKn
SMP
  • Bahasa Indonesia
  • Bahasa Inggris
  • Matematika
SMA
  • Bahasa Indonesia
  • Bahasa Inggris
  • Matematika
SMK 
  • Akomodasi Perhotelan
  • Biologi Pertanian
  • Budidaya Ikan
  • Fisika Non Teknologi
  • Ilmu Kesehatan
  • Ilmu Pengetahuan Alam
  • Ilmu Pengetahuan Sosial
  • Kimia Kesehatan
  • Tata Kecantikan Kulit
  • Teknik Otomasi Industri
Belakangan menyusul, atas inisiatif bersama Ristek, Depkominfo dan Diknas, bertambah lagi satu koleksi BSE yaitu BSE TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk tingkat SMU.

Selain buku pelajaran sekolah, terdapat juga BSE Rujukan Bahasa yaitu:
  • Kamus Bahasa Indonesia
  • Tesaurus Bahasa Indonesi
 Download Buku Sekolah Eloketronik (BSE)
Klik Link dibawah ini :

Sabtu, 08 Januari 2011

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

Pengertian KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ).

Konsep Dasar KTSP
Dalam Standar Nasonal Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undagn No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut.
  1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional  pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
  2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:
  • KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta social budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
  • Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervise dinas pendidikan kabupaten/kota, dan departemen agama yang bertanggungjawab di bidang pendidikan.
  • Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan pendidikan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah meiliki keleluasaan dalam megelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.

KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. Pemberdayaan sekolah dan satauan pendidikan dengan memberikan otonomi yang lebih besar, di samping menunjukan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntunan masyarakat juga merupakan sarana peningkatan kualitas, efisisen, dan pemerataan pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntunan, dan kebutuhan masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dan staf sekolah, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya kurikulum. Pada sistem KTSP, sekolah memiliki “full authority and responsibility” dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan tersebut, sekolah dituntut untuk mengembangkan strategi, menentukan prioritas, megendalikan pemberdayaan berbagai potensi seklah dan lingkungan sekitar, serta mempertanggunngjawabkannya kepada masyarakat dan pemerintah.

Dalam KTSP, pengembangan kurikulm dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. Badan ini merupkan lembaga yang ditetapkan berdasarkan musyawarah dari pejabat daerah setempat, komisi pendidikan pada dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), pejabat pendidikan daerah, kepala sekolah, tenaga pendidikan, perwakilan orang tua peserta didik, dan tokoh masyarakat. Lembaga inilah yang menetapkan kebijakan sekolah berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang pendidikna yang berlaku. Selanjutnya komite sekolah perlu menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah dengan berbagai implikasinya terhadap program-program kegiatan opersional untuk mencapai tujuan sekolah.

Tujuan KTSP
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah unutk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.

Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk:
  1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemnadirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
  2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangankan kurikulum melalui pengembalian keputusan bersama
  3. Meningkatkan kompetesi yang sehat antar satuan pendidikan yang akan dicapai.

Memahami tujuan di atas, KTSP dapat dipandang sebagai suatu pola pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam konteks otonomi daerah yang sedang digulirkan sewasa ini. Oleh Karen itu, KTSP perlu diterapkan oleh setiap satuan pendidikn, terutama berkaitan dengan tujuh hal sebagi berikut.
  1. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi dirinya sehingga dia dapat menoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan lembaganya.
  2. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
  3. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan seklah karena pihak sekolahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya.
  4. Keterlibatan semua warga seklah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih efesien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat sekitar.
  5. Sekolah daapt bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada pemerintah, orangtua peserta didik, dam masyarakat pada umumnya, sehingga dia akan berupaya semaksimalkam mungkin unutk melaksanakna dan mencapai sasaran KTSP.
  6. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan orangtua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah daerah setempat.
  7. Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat, serta mengakomodasikannya dalam KTSP.

Landasan KTSP
  1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
  2. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
  3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
  4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
  5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006

Ciri-ciri KTSP
  1. KTSP memberi kebebasan kepada tiap-tiap sekolah untuk menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah, kemampuan peserta didik, sumber daya yang tersedia dan kekhasan daerah.
  2. Orang tua dan masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
  3. Guru harus mandiri dan kreatif.
  4. Guru diberi kebebasan untuk memanfaatkan berbagai metode pembelajaran.


Sumber Buku: 
Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung; Remaja Rosdakarya, 2007

Jumat, 07 Januari 2011

RPP dan Silabus

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh seorang pengajar baik, karena dengan adanya RPP dan Silabus ini seorang pengajar dapat terarah dalam memberikan pengajaran kepada murid-muridnya sehingga tidak keluar dari koridor pembelajaran pada saat kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu Anda dapat mendownload RPP dan Silabus dibawah ini :

Download:
Link :
RPP dan Silabus SD / SMP
http://www.4shared.com/file/QBPeJZ71/silabus_dan_rpp_SD__SMP.html

RPP dan Silabus Bahasa Indonesia SD Kelas 1 - 6
http://www.4shared.com/document/ySt3dXWp/Silabus__RPP_SD_Bahasa_Indones.html

RPP dan Silabus Pendidikan Agama Islam SD Kelas 2, 6

http://www.4shared.com/document/tKyjj_xS/PG_PAI_6_SD_RPP.html
http://www.4shared.com/document/Ibck3Ro3/PG_PAI_2_SD_RPP.html


RPP dan Silabus IPS SD Kelas 1 - 6

http://www.4shared.com/document/tYUu-8Mo/Silabus_-_Rpp_SD_IPS_SD_1.html
http://www.4shared.com/document/CFUnZm1l/Silabus__RPP_SD_IPS_2B.html
http://www.4shared.com/document/cDp2jvFr/Silabus_-_Rpp_SD_IPS_SD_3.html
http://www.4shared.com/document/2EykzBu1/Silabus_-_Rpp_SD_IPS_SD_4.html
http://www.4shared.com/document/ycBg5IuT/Silabus_-_Rpp_SD_IPS_SD_5.html
http://www.4shared.com/document/i52S3j-C/Silabus_-_Rpp_SD_IPS_SD_6.html


RPP dan Silabus IPA SD Kelas 1 - 6

http://www.4shared.com/document/_ioaV0Xk/Silabus__RPP_SD_IPA_1.html
http://www.4shared.com/document/sSWPyrmv/Silabus__RPP_SD_IPA_2.html
http://www.4shared.com/document/NT2M4IlT/Silabus__RPP_SD_IPA_3B.html
http://www.4shared.com/document/-brHLjAy/RPP_SD_Dunia_IPA_SD_4.html
http://www.4shared.com/document/0LG-rKsd/Silabus__RPP_SD_IPA_5A.html
http://www.4shared.com/document/Pcnvvpy0/Silabus__RPP_SD_IPA_6B.html

RPP dan Silabus Matematika SD Kelas 1 - 6

http://www.4shared.com/document/-OX7LXqy/Silabus__RPP_SD_Matematika_1A.html
http://www.4shared.com/document/UuKByUiL/Silabus_-_RPP_SD_DuniaMatemati.html
http://www.4shared.com/document/LzuEzAzL/Silabus_-_RPP_SD_DuniaMatemati.html
http://www.4shared.com/document/NQXIKHky/Silabus__RPP_SD_Matematika_4A.html
http://www.4shared.com/document/_PMhUXKA/Silabus__RPP_SD_Matematika_5B.html
http://www.4shared.com/document/Xlvqw9Mu/Silabus__RPP_SD_Matematika_6A.html

RPP dan Silabus PKN SD Kelas 1 - 6

http://www.4shared.com/document/W8DnNi1i/Silabus__RPP_SD_PKN_1.html
http://www.4shared.com/document/UecbOfcz/Silabus__RPP_SD_PKN_2.html
http://www.4shared.com/document/MgsrOjgz/Silabus__RPP_SD_PKN_3.html
http://www.4shared.com/document/l56S1dD8/Silabus__RPP_SD_PKN_4.html
http://www.4shared.com/document/sppS3798/Silabus__RPP_SD_PKN_5.html
http://www.4shared.com/document/PIlx7Q4T/Silabus__RPP_SD_PKN_6.html


RPP dan Silabus Bahasa Inggris Kelas 4 - 6

http://www.4shared.com/document/VTn1Re_j/Silabus__RPP_SD_Bahasa_Inggris.html
http://www.4shared.com/document/dEXINH6y/Silabus__RPP_SD_Bahasa_Inggris.html
http://www.4shared.com/document/4f1hGYdN/Silabus__RPP_SD_Bahasa_Inggris.html

Minggu, 02 Januari 2011

Informasi Kemndiknas

Kemdiknas Sosialisasikan BOS 2011



Jakarta - Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen), Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) menyosialisasikan mekanisme baru penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2011 di Hotel Sahid, Jakarta, pada Selasa (28/12). Direktur Jenderal Mandikdasmen Suyanto menjelaskan, dana BOS yang selama ini dianggarkan di Kemdiknas, akan disalurkan langsung dari kas negara ke kas daerah. Setelah itu, langsung ke rekening sekolah dengan mengikuti mekanisme APBD.

Suyanto menyampaikan, mekanisme baru tidak mempengaruhi prinsip dasar pengelolaan dana BOS di sekolah. Dana BOS tidak terlambat disalurkan ke sekolah setiap triwulannya. Penyaluran dana BOS dalam bentuk uang tunai, tidak dalam bentuk barang, tepat jumlah, dan tepat sasaran. Dana BOS tidak digunakan untuk kepentingan di luar biaya operasional sekolah. Dan, petunjuk pelaksanaan/penggunaan tetap berpedoman pada panduan Kemdiknas.

"Pengalihan penyaluran bukan berarti sebagai pengganti kewajiban daerah untuk penyediaan BOSDA; Penyaluran dana BOS ke sekolah tidak perlu menunggu pengesahan APBD. Di samping menyediakan BOSDA daerah harus menyediakan dana untuk manajemen tim BOS, termasuk monitoring dan evaluasi. Juga, kewenangan mengelola dana BOS tetap berada di sekolah (prinsip manajemen berbasis sekolah)," ucap Suyanto.

Untuk menjamin akuntabilitas pelaksanaan BOS di tingkat sekolah, telah disusun buku panduan pengelolaan BOS. Selain didistribusikan, isi buku disosialisasikan ke seluruh sekolah. Pelatihan perencanaan dan pengelolaan dana BOS di tingkat sekolah pun diadakan.

Peningkatan pengawasan oleh komite sekolah dan oleh Inspektorat Daerah, Itjen, BPKP, BPK dan masyarakat. Penguatan pemantauan dan evaluasi oleh Kemdiknas dan Dinas Pendidikan. Sedangkan penguatan unit pelayanan dan pengaduan masyarakat untuk BOS 2011 melalui layanan bebas pulsa 177. Lalu, diterapkan sanksi bagi yang melakukan penyimpangan.

Acara sosialisasi ini diikuti sekitar 1.000 orang peserta. Mereka adalah para kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten dan kota. Juga, pejabat pengelola keuangan daerah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Ratu Ati, seusai pembukaan sosialisasi mengatakan, mekanisme anyar ini merupakan sebuah terobosan yang mudah-mudahan sinkronisasi dan sinergi daerah dengan pemerintah pusat akan lebih baik. Jadi, keberadaan BOS ini betul-betul bisa dimaklumi oleh pemerintah daerah, dan misalnya kalau ada kekurangan pemerintah daerah akan membantu sehingga lebih eksis lagi. "Kebetulan kami di Cilegon sudah melakukan pendidikan gratis, tetapi dengan adanya pola ini kita akan semakin tahu peran pemerintah daerah akan lebih baik lagi," katanya. (Nasrul)

Sumber : http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/12/sosialisasi.aspx

Sabtu, 01 Januari 2011

SDS++

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
SDS++ (Sistem Database Sekolah)

Penguasaan EMIS mencakup aktivitas yang meliputi: (i) pengembangan dan penguatan komunikasi antara sekolah/madrasah, Pengawasan Sekolah TK/SD/MI dari UPTD/KCD terkait, serta Kepala Dinas/Bagian Data dan Informasi dari Dinas Pendidikan dan Kandepag; (ii) penyediaan dukungan teknis dan konsultan ICT yang akan memberikan pelatihan baik di tingkat sekolah/madrasah, UPTD/KCD, maupun Dinas Pendidikan dan Kandepag; (iii) dukungan teknis, pelatihan, dan fasilitasi sistem database sekolah/madrasah (SDS++) dan proses sinkronisasi data sekolah/madrasah untuk UPTD/KCD serta Dinas Pendidikan dan Kandepag; serta (iv) pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan.
Secara khusus, ditingkat sekolah/madrasah dukungan teknis, pelatihan, dan fasilitasi sistem database sekolah/madrasah (SDS++) mencakup modul-modul: (i) Laporan Bulanan Sekolah (LBS), (ii) Profil Sekolah untuk Rencana Kerja Sekolah/Madrasah (RKS/RKM), (iii) Renacan Kerja Tahunan (RKT dan RKAS/RKAM), (iv) Lembar Individu PadatiWeb (LI-SD), (v) Pelaporan Biaya Operasional Sekolah, serta (vi) Laporan Mutu Sekolah (School Report Card - SRC).

Sumber: DBE-SDS++