Minggu, 22 Juli 2012

Tahun Pelajaran 2012/2013

Susunan Personil Tenaga Pengajar
SD Negeri 4 Pamuruyan Kecamatan Cibadak Kab. Sukabumi
Tahun Pelajaran 2012/2013




Nama                            : Abdul Rahman, S.Pd.
Tempat, Tgl Lahir          : Bandung, 04-02-1960
Jenis Kelamin                : Laki-Laki
NIP                              : 19600204 198204 1001
Kualifikasi Pendidikan    : S1/A4 (2005)
Jabatan                          : Kepala Sekolah
Status Pegawai              : PNS




Nama                             : Tatin Kartini, S.Pd.
Tempat, Tgl Lahir           : Sukabumi, 14-04-1963
Jenis Kelamin                 : Perempuan
NIP                               : 19630414 198305 2002
Kualifikasi Pendidikan    : S1/A4 (2008)
Jabatan                          : Guru Kelas V
Status Pegawai               : PNS


 

Nama                             : Ade Ready HK, S.Pd.
Tempat, Tgl Lahir           : Sukabumi, 10-10-1961
Jenis Kelamin                 : Laki-Laki
NIP                               : 19611010 198410 1002
Kualifikasi Pendidikan    : S1/A4 (2009)
Jabatan                          : Guru PJOK
Status Pegawai              : PNS



 Nama                            : Sri Wahyuni Puspasari, S.Pd.SD
Tempat, Tgl Lahir           : Cirebon, 17-04-1972
Jenis Kelamin                 : Perempuan
NIP                               : 19720417 199307 2001
Kualifikasi Pendidikan    : S1/A4 (2011)
Jabatan                          : Guru Kelas III
Status Pegawai               : PNS


 

Nama                             : Enden Rahmawati, S.Pd.
Tempat, Tgl Lahir           : Sukabumi, 12-03-1966
Jenis Kelamin                 : Perempuan
NIP                               : 19660312 200701 2001
Kualifikasi Pendidikan    : S1/A4 (2009)
Jabatan                          : Guru Kelas I, Guru PAI
Status Pegawai              : PNS





Nama                           : Tri Rohnawati Suparta, S.Pd.
Tempat, Tgl Lahir          : Sukabumi, 02-02-1973
Jenis Kelamin                : Perempuan
NIP                              : 19730202 200801 2002
Kualifikasi Pendidikan   : S1/A4 (2008)
Jabatan                         : Guru Kelas VI
Status Pegawai             : PNS



Nama                            : Ade Rosiawati, S.Pd.
Tempat, Tgl Lahir          : Sukabumi, 01-01-1984
Jenis Kelamin                : Perempuan
NUPTK                        : 44337626 63300112
Kualifikasi Pendidikan   : S1/A4 (2008)
Jabatan                         : Guru Kelas II.a
Status Pegawai             : SUKWAN/Honorer




Nama                             : Fitri Feryanti, S.Pd.I
Tempat, Tgl Lahir           : Sukabumi, 21-06-1978
Jenis Kelamin                 : Perempuan
NUPTK                         : 69537566 58300042
Kualifikasi Pendidikan    : S1/A4 (2002)
Jabatan                          : Guru Kelas II.b, Guru PAI
Status Pegawai               : SUKWAN/Honorer




Nama                             : H. Fajar Amri, S.Pd.I
Tempat, Tgl Lahir           : Jakarta,03-03-1989
Jenis Kelamin                 : Laki-Laki
NUPTK                        : 36357676 70110002
Kualifikasi Pendidikan    : S1/A4 (2012)
Jabatan                          : Guru Kelas IV, Guru PAI
Status Pegawai               : SUKWAN/Honorer

Sabtu, 21 Juli 2012

Moral Generasi Muda

Masalah Kehidupan Moral dan 
Agama Generasi Muda Dewasa Ini


Generasi muda, muda dalam arti yang luas, mecakup umur anak dan remaja, mulai dari lahir sampai mencapai kematangan dari segala segi (jasmani, rohani, sosial, budaya dan ekonomi). Mungkin dalam arti sempit atau yang populer dalam pandangan masyarakat ramai generasi muda adalah masa muda (remaja dan awal masa dewasa). untuk kepentingan perasaan ini saya akan menggunakan generasi muda dalam artinya yang luas, karena pembinaan kehidupan moral dan agama itu dimulai sejak si anak lahir, sampai mencapai kematangan pribadi, yaitu sampai akhir masa remaja dan permulaan masa dewasa.
Masalah pokok ini yang sangat menonjol dewasa ini, adalah kaburnya nilai-nilai di mata generasi muda. mereka dihadapkan kepada berbagai kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral, yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih mana yang baik untuk usia remaja, terutama pada mereka yang hidup dikota-kota besar Indonesia, yang mencoba mengembangkan diri ke arah kehidupan yang disangka maju dan modern, dimana berkecamuk aneka ragam kebudayaan asing yang masuk seolah-olah tanpa saringan.
Sikap dewasa yang mengejar kemajuan lahiriah tanpa mengindahkan nilai-nilai moral yang bersumber kepada agama yang dianutnya, menyebabkan generasi muda kebingungan bergaul karena apa yang dipelajarinya di sekolah bertentangan dengan apa yang dialaminya dalam masyarakat, bahkan mungkin bertentangan dengan apa yang dilakukan oleh orangtuanya sendiri di rumah.
Kontradiksi yang terdapat dalam kehidupa generasi muda itu, menghambat pembinaan moralnya. Karena pembinaan moral itu terjalin dalam pembinaan pribadinya. Apabila faktor-faktor dan unsur-unsur yang membina membina itu bertentangan antara satu sama lain, maka akan goncanglah jiwa yang dibina terutama mereka yang sedang mengalami pertumbuhan dan perubahan cepat, yaitu pada usia remaja.
Kegoncangan jiwa, akibat kehilangan pegangan itu telah menimbulkan berbagai ekses, misalnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika, dan sebagainya.
Dalam pengalaman kami menghadapi remaja yang oleh orangtua atau gurunya dianggap nakal (memang melakukannya nakal, misalnya tidak mau belajar, menentang orangtua, mengganggu keamanan, merusak dan sebagainya) dan mereka yang telah menjadi korban dari  penyalahgunaan narkotika, terasa sekali bahwa yang terjadi sebenarnya adalah kegoncangan jiwa akibat tidak adanya menjadi pegangan dalam hidupnya. Nilai-nilai moral yang akan diambilnya menjadi pegangan, terasa kabur, terutama mereka yang hidup di kota besar dari keluarga yang kurang mengindahkan ajaran agama dan tidak memperhatikan pendidikan agama bagi anak-anaknya.

Referensi :
Zakiah Daradjat [Ilmu Jiwa Agama] 2002 Hal.152 - 154

Sabtu, 12 Maret 2011

Kuota Sertifikasi Guru 2011 Naik


Kuota sertifikasi guru untuk tahun 2011, dipastikan naik secara signifikan hingga sejumlah 361.855 orang. Kenaikan ini berarti melebihi 75 persen dari tahun sebelumnya yakni 200 ribu. Selain itu, ada penambahan jalur sertifikasi selain portofolio, yakni melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Menurut Rektor IKIP PGRI Semarang yang juga salah satu pelaksana sertifikasi guru, Muhdi SH MHum, seiring naiknya jumlah kuota, maka ada pengetatan persyaratan kelulusan bagi guru yang mengikuti sertifikasi melalui jalur portofolio.

“Sementara jalur PPG dikhususkan untuk para calon guru alias lulusan (sarjana) kependidikan. Syarat kelulusan jalur ini pun cukup ketat. Agar nantinya benar-benar tercetak guru profesional, sebagaiman tuntutan Undang-Undang Nomor 14/2005  tentang Guru dan Dosen,” katanya.

Seiring dengan naiknya kuota sertifikasi guru, tentu saja membuka peluang lebih besar bagi para guru untuk mengikuti sertifikasi. Terlebih, hingga kini guru yang tersertifikasi baru 23 persen dari jumlah total 2,7 juta guru yang terdata di Indonesia.

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang diterapkan sejak 2006 dan diperuntukkan bagi guru yang tidak lolos portofolio, tutur dia, ada perubahan dengan memperbanyak workshop, subjek spesifik pedagogik, serta memperbaiki pelaksanaan pembelajaran (peer teaching).

“Saat ini, perguruan tinggi yang ditunjuk melaksanakan sertifikasi, sedang menyiapkan pelaksanaan, sambil menunggu Surat Keputusan dari Menteri Pendidikan Nasional. Diharapkan, SK tersebut segera turun, agar segera jelas juklaknya (petunjuk dan pelaksanaan),” ungkapnya, Selasa (14/12).

Pelaksanaan sertifikasi guru 2011 memang sengaja ada perubahan, termasuk membolehkan para calon guru mengikutinya. Hal ini menurut Muhdi, semata-mata untuk mencari bibit-bibit guru dari sumber yang lebih banyak dan lebih muda sehingga lebih enerjik dalam mendidik para siswa nantinya.

“Di samping itu, jika sertifikasi terus melalui portofolio, guru profesional yang tercetak pun berusia tua dan kurang bisa berdaya lebih lama,” tandasnya.

Dikatakan pula, dalam rangka peningkatan penyelenggaraan sertifikasi guru, maka konsorsium sertifikasi sedang berupaya merancang perubahan. Diantaranya, tidak harus seluruh peserta sertifikasi melalui portofolio, mengumpulkan dokumen untuk dinilai. Melainkan jika merasa nilai yang akan dikumpulkan tidak memenuhi poin 850, bisa langsung ikut PLPG.

Sumber: suaramerdeka.com

Kemdiknas Akui Kegagalan Mekanisme Penyaluran BOS

JAKARTA — Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) harus bekerja keras untuk mendesak pemerintah daerah (Pemda) agar secepatnya mencairkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pasalnya, hinga saat ini masih sekitar 373 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota yang belum mencairkan dana bos ke masing-masing sekolah.

Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal menilai mekanisme baru penyaluran dana BOS yang diterapkan pemerintah saat ini tidak semulus yang dibayangkan. “Masalah penyaluran BOS saat ini seharusnya hasilnya baik, karena kita memberikan otonomi kepada daerah untuk mengelola dana BOS di daerahnya. Akan tetapi pada kenyataannya, pelaksanaan penyaluran dana BOS ini menuai banyak masalah,” kata Fasli saat ditemui usai Simposium RSBI/SBI di Hotel Atlet Century, Jakarta Rabu (9/3).

Menurutnya, proses penyaluran dana BOS yang menggunakan mekanisme baru ini harus dikuatkan dengan regulasi yang mewajibkan Pemda untuk mempercepat penyalurannya. “Regulasi ini nantinya bisa berupa Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tata kelola keuangan khusus penyaluran dana BOS ke masing-masing sekolah,” paparnya.

Sebelumnya, Plt. Dirjen Pendidikan Dasar Kemdiknas, Suyanto ketika ditemui JPNN di ruangannya, menyebut dua solusi untuk mengantisipasi keterlambatan penyaluran dana BOS. Alternatif pertama, kembali ke sistem sentralisasi, yaitu dana BOS dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diserahkan kepada Kemdiknas, kemudian ditransfer kepada masing-masing sekolah di seluruh daerah di Indonesia.

Sedangkan alternatif kedua, diterbitkan regulasi berbentuk Peraturan Presiden (Perpres) ataupun Peraturan Pemerintah (PP) tentang percepatan penyaluran dana BOS. Di dalam PP ataupun Perpres tersebut nantinya akan diatur bahwa sekolah tidak perlu lagi menyusun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA). Dengan demikian, dana BOS dapat lebih lebih cepat disalurkan ke daerah.

Sumber :

Senin, 31 Januari 2011

Jendral Soedirman


Jenderal Besar TNI Anumerta Soedirman (Ejaan Soewandi: Sudirman) (lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916 – meninggal di Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berjuang pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia dicatat sebagai Panglima dan Jenderal RI yang pertama dan termuda. Saat usia Soedirman 31 tahun ia telah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit tuberkulosis paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya dalam perang pembelaan kemerdekaan RI. Pada tahun 1950 ia wafat karena penyakit tuberkulosis tersebut dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta.

Soedirman dibesarkan dalam lingkungan keluarga sederhana. Ayahnya, Karsid Kartowirodji, adalah seorang pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas, dan ibunya, Siyem, adalan keturunan Wedana Rembang. Soedirman sejak umur 8 bulan diangkat sebagai anak oleh R. Tjokrosoenaryo, seorang asisten Wedana Rembang yang masih merupakan saudara dari Siyem.

Soedirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Surakarta tapi tidak sampai tamat. Soedirman saat itu juga giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Setelah itu ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap.

Ketika jaman pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor di bawah pelatihan tentara Jepang.[1] Setelah menyelesaikan pendidikan di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Kemudian ia menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TKR).

Soedirman dikenal oleh orang-orang di sekitarnya dengan pribadinya yang teguh pada prinsip dan keyakinan, dimana ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri. Pribadinya tersebut ditulis dalam sebuah buku oleh Tjokropranolo, pengawal pribadinya semasa gerilya, sebagai seorang yang selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. [2]

Pada masa pendudukan Jepang ini, Soedirman pernah menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Karesidenan Banyumas. Dalam saat ini ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan.

Sumber Data : http://id.wikipedia.org/wiki/Soedirman

Jumat, 21 Januari 2011

Prediksi Soal UASBN SD 2011


UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) ialah ujian nasional di tingkat SD yang diadakan setelah ujian SMA dan SMP. Soal UASBN dibuat oleh Dinas Pendidikan provinsi(75%) dan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan)(25%). UASBN pertama kali diadakan 12 Mei 2008. Mata pelajaran yang diujikan hanya ada tiga, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA.UASBN dibagi 2 tahap tahap pertama ialah utama dan yang kedua ialah susulan bagi yang tidak ikut UASBN utama dapat ikut UASBN susulan. Peserta yang belum lulus UASBN dapat mengikutinya tahun depan.

Berikut ini Prediksi Soal UASBN SD Tahun 2011 :

Download Link :

Bahasa Indonesia

Matematika

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Semoga Bermanfaat...

Kamis, 20 Januari 2011

BSE ( Buku Sekolah Elektronik )


Buku merupakan salah satu sarana penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu permasalahan perbukuan dalam era otonomi daerah dewasa ini adalah ketersediaan buku yang memenuhi standar nasional pendidikan dengan harga murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Untuk mengatasi hal tersebut, Departemen Pendidikan Nasional telah membeli hak cipta buku teks pelajaran dari penulis/penerbit. Selanjutnya buku-buku tersebut disajikan dalam bentuk buku elektronik(ebook) dengan nama Buku Sekolah Elektronik (BSE).
Pada praktiknya, penyediaan buku ini mengalami banyak kendala di lapangan. Seperti belum adanya koneksi Internet, komputer, listrik, dst. Namun langkah yang dilakukan oleh Depdiknas ini bisa dikatakan sebagai terobosan.
BSE, baik dalam bentuk buku maupun rekaman cakram (CD/DVD) dapat digandakan dan diperdagangkan dengan ketentuan tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional dan memenuhi syarat serta ketentuan yang berlaku.

Berikut ini adalah daftar mata pelajaran dalam Buku Sekolah Elektronik :

SD
  • Bahasa Indonesia
  • Ilmu Pengetahuan Alam
  • Ilmu Pengetahuan Sosial
  • Matematika
  • PKn
SMP
  • Bahasa Indonesia
  • Bahasa Inggris
  • Matematika
SMA
  • Bahasa Indonesia
  • Bahasa Inggris
  • Matematika
SMK 
  • Akomodasi Perhotelan
  • Biologi Pertanian
  • Budidaya Ikan
  • Fisika Non Teknologi
  • Ilmu Kesehatan
  • Ilmu Pengetahuan Alam
  • Ilmu Pengetahuan Sosial
  • Kimia Kesehatan
  • Tata Kecantikan Kulit
  • Teknik Otomasi Industri
Belakangan menyusul, atas inisiatif bersama Ristek, Depkominfo dan Diknas, bertambah lagi satu koleksi BSE yaitu BSE TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk tingkat SMU.

Selain buku pelajaran sekolah, terdapat juga BSE Rujukan Bahasa yaitu:
  • Kamus Bahasa Indonesia
  • Tesaurus Bahasa Indonesi
 Download Buku Sekolah Eloketronik (BSE)
Klik Link dibawah ini :